KOLOM SANTRI
- All Posts
- Kolom Santri

PERSAHAD (Perkemahan Sabtu Ahad ) dengan Tema ” Antara Aku, Al-Quran dan Alam. Melatih Diri Tuk mengenal Alam Dengan Baik,...

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari...
Hari Santri : Bangkitkan Semangat Juang Santri dalam Persaingan Global
Oleh. Fawwaz Mustaqul Umam (Santri Tingkat SMK )
Pada tanggal 22 Oktober 2025 yang bertepatan dengan hari Rabu, Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi kembali mengadakan perayaan Hari Santri Nasional (HSN) yang bekerjasama dengan Kementrian Agama dan Pemerintah Kota Bekasi.
Perayaan hari santri nasional kali ini diikuti oleh 60 pondok pesantren se-kota Bekasi dengan total peserta (santri) mencapai 6.000 santri. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti perayaan Hari Santri Nasional ini.
Kegiatan akbar kali ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto bersama Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe. Mereka berada di panggung kehormatan sekaligus membuka acara secara resmi dan menyampaikan pandangan tentang pentingnya peran santri dalam membangun karakter bangsa serta memperkuat nilai-nilai keagamaan di masyarakat. Dalam sambutannya Walikota Bekasi, Tri Adhianto menyampaikan bahwa santri adalah pilar moral bangsa. Dari pesantren lahir generasi yang berakhlak mulia, berkarakter kuat, dan cinta tanah air. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen mendukung penguatan peran santri dalam membangun kota yang religius, harmonis, dan berdaya saing.(bekasikota.go.id, 22/10/2025)
Rangkaian Acara :
• Pawai/kirab santri :
Dimulai dari UPT Asrama Haji Embarkasi Bekasi menuju Alun-alun M Hasibuan yang melibatkan ribuan santri dari berbagai pondok pesantren
• Upacara yang diadakan di Alun-alun M Hasibuan sebagai puncak Acara pada Perayaan Hari Santri Nasional, yang juga dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah
– Penampilan-penampilan kreasi dan seni budaya seperti pencak silat
• Pembagian Hadiah Lomba
Hari Santri bukanlah sekadar perayaan biasa tetapi juga menjadi ajang kreatifitas bagi para santri. Ajang perayaan ini juga menunjukkan bahwa santri juga dapat memiliki daya saing di tingkat internasional.
Tujuan diadakannya Peringatan Hari Santri Nasional ini diantaranya adalah untuk mengenang dan menghormati perjuangan para santri dan ulama terdahulu dalam berjihad melawan kaum kafir penjajah, selain itu juga mereka berkontribusi besar bagi dakwah dan kemerdekaan Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa santri telah menjadi simbol kemerdekaan bangsa dan persatuan umat Islam serta memiliki peranan penting untuk agama, negara dan masyarakat.
Maka dari itu, pentingnya untuk membekali santri dengan tsaqafah Islamiyah yang kuat agar dapat memiliki kepribadian dan pemahaman Islam. Sebagaimana yang telah diajarkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. ketika beliau membina para sahabat dalam mengenal Islam dan memperteguh keimanan mereka. Sehingga lahirlah para pemuda yang memiliki keimanan yang kokoh serta berakhlak mulia.
Pemahaman atau tsaqafah Islamiyah memiliki peran yang sangat penting bagi para santri karena merupakan pondasi utama dalam membentuk pola pikir (aqliyah islamiyah) dan kepribadian (nafsiyah islamiyah) yang islami. Santri sebagai generasi penerus ulama dan pengemban dakwah Islam, harus memiliki pandangan hidup yang berlandaskan pada aqidah Islam agar tidak mudah terpengaruh oleh ideologi dan budaya asing yang bertentangan dengan Islam.
Melalui tsaqafah Islamiyah, santri dapat memahami bagaimana Islam memandang alam semesta, manusia, dan kehidupan secara menyeluruh. Pemahaman ini menjadi benteng agar santri tidak sekadar meniru gaya hidup, tradisi, atau cara berpikir masyarakat non-Islam (kaum kuffar), sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadits yang disebutkan:
لَتَتَّبِعُنَ سَنَنَ الَّدِيْنَ مِنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتىَّ لَوْ دَخَلُوْا فِيْ جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَبَعْتُمُوهُمْ، قُلْنَا: يَا رَسُوْلُ اللهِ اَلْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ ؟!.
“Sungguh kalian akan mengikuti gaya hidup orang sebelummu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga kalau mereka masuk liang dhab (binatang sejenis biawak), maka kalian akan mengikuti mereka. Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Memangnya siapa lagi?” (HR. Muslim).
Pemahaman (tsaqafah) Islamiyah sangat penting bagi santri karena dapat membentuk cara berpikir dan kepribadian yang islami, menjaga kemurnian aqidah, serta menjadi pedoman dalam menghadapi arus globalisasi. Dengan tsaqafah islamiyah yang kuat, santri tidak hanya mampu mempertahankan identitas keislaman, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat internasional. Mereka dapat berinteraksi dan berkontribusi di dunia global dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan berdaya guna bagi peradaban dunia.
